Minggu, 11 Maret 2012

Sejarah Pitung di Marunda

0 komentar
Salah satu sejarah Betawi yng masih bisa kita kenang dan kita lihat peninggalannya saat ini adalah Rumah Si Pitung yang terletak di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Diperkirakan rumah tersebut didirikan kira-kira pada abad ke- 19. Perkiraan ini didasarkan pada kejadian perampokan rumah tersebut pada tahun 1883. Dengan demikian, rumah yang artistik dengan lantai 1,5 meter dari permukaan tanah itu telah berusia 100 tahun lebih. Si Pitung lahir di Rawa Belong, Jakarta Barat. Keberaniannya menjadi buah bibir masyarakat maupun sesudah matinya.
Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, dari pasangan suami istri Piun dan Pinah. Dalam belajar ilmu silat dari gurunya di Rawabelong, yang bernama Naipin, dia juga memperoleh ilmu kekebalan. Waktu Si Pitung menjual kambing di Tanah Abang, uangnya dicopet. Terjadilah perkelahian dengan kawanan pencopet. Kawanan pencopet yang ditaklukkannya kemudian memintanya menjadi pemimpin mereka.
Waktu itu Si Pitung merasakan perbedaan kehidupan yang luar biasa antara kehidupan Orang Betawi yang miskin dengan penjajah Belanda yang kaya raya dan bergelimang harta. Maka diceritakan, Si Pitung merampok orang-orang kaya tersebut, dan hasil rampokannya dibagikan kepada rakyat miskin.
Menurut buku Sejarah Kampung Marunda yang diterbitkan Dinas Pariwisata dan Permuseuman DKI Jakarta, beberapa kali Si Pitung ditangkap dan dipenjarakan, tetapi selalu dapat meloloskan diri. Karena itu, ia dijadikan legenda, bisa menghilang dan tidak mempan oleh peluru. Karena aksi-aksinya yang membuat panik penjajah dan keamanan di Batavia terganggu, Belanda pun menugaskan Scehout (kini kira-kira kapolsek) memimpin operasi penumpasan. Karena dikhianati salah satu kawannya, dia ditembak oleh Scehout Heyne dan pasukannya, dengan peluru emas yang khusus disediakan untuk melawan kesaktiannya.
Sampai kini, tidak diketahui letak makam ‘Robin Hood dari Betawi’ ini. Ada yang menyebutkan, penembakan terjadi di Jembatan Haji Ung, Kemayoran. Mayatnya dikuburkan dengan kepala dan badan terpisah. Kepalanya dikubur di dekat pabrik arak dan badannya dikubur di daerah Bogor. Sampai akhir hayatnya, Pitung tidak sempat berkeluarga. Versi lain menyatakan, mayatnya dikubur di daerah Pejagalan, Jakarta Barat, dan dijaga militer selama enam bulan.
Untuk menuju Rumah Si Pitung bisa dikatakan tidak terlalu gampang, maupun tidak terlalu susah. Hal ini dikarenakan jalannya yang berbelak-belok dan beberapa ruas di seputaran Marunda juga mengecil. Paling mudah ambil saja patokannya, Pelabuhan Tanjung Priok. Dari Situ anda bisa tanya menuju Maruda Center. Lokasi Rumah Si Pitung sekitar dua kilometer dari Marunda Center. Ketika anda sampai di Marunda Center, tanya orang setempat, pasti tahu semua keberadaan Rumah Si Pitung.
By : AMGD
sumber: mlancong.com

Leave a Reply

 
PKS Marunda © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here